Hari Minggu Biasa Ke XXVIII

15 Okt 2024

Mrk 10:17Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Mrk 10:18Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.

Mrk 10:19Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

Mrk 10:20Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."

Mrk 10:21Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Mrk 10:22Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Mrk 10:23Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Mrk 10:24Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Mrk 10:25Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Mrk 10:26Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

Mrk 10:27Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

 =================================================================================================

Hari Minggu kemarin mulai ikut misa yang jam enam pagi lagi.  Dua minggu sebelumnya berturut-turut ikut misa yang malam minggu karena selain pas ada tugas, juga pas pengin saja ikut misa malam minggu.  Besoknya pengin bangun siang.

Seperti biasa, aku dan suami menyempatkan ngobrol tipis-tipis ketika pulang misa.  Saat itu tiba-tiba yang terpikir adalah tentang ayat ini,"Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku" (Mrk.10:21).  

"Siapa sih sebenarnya yang dimaksud orang miskin dalam bacaan tadi? Coba kita renungkan baik-baik!" aku mulai ceramah. "Orang yang betul-betul tidak berdaya, tidak punya dan tidak bisa apa-apa, atau orang yang memang penginnya jadi miskin alias yang bermental miskin?!" Pak DjokoWi diam saja.  Konsentrasi ke jalan karena sedang nyetir.  

"Aku kok agak kurang setuju ya dengan sabda Yesus tadi.  Mosok kita susah payah cari duit, terus pas giliran punya duit disuruh jual semuanya dan dibagikan kepada orang-orang miskin hanya demi kerajaan sorga?  Mosok sih seperti itu?" aku melanjutkan lagi.

"Ya mungkin maksudnya supaya kita bisa menggunakan duit kita dengan lebih bijak.  Tidak dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak perlu.  Bijak dalam arti kita tahu kapan harus memberi dan berbagi dan kapan yang tidak," Pak DjokoWi menimpali sedikit.

"Iya sih, cuman rasanya kok agak gimana gitu ya.  Kalau misalnya kita berduit, terus punya keinginan untuk ikut Yesus, tapi dikasih persyaratan seperti itu, bagaimana menurutmu?" aku masih ngeyel.

Yang ditanya hanya manggut-manggut,"Mbuh!  Ayo kita pikir di rumah sambil ngopi!," ia terkekeh. "Serius banget nanggepin Injil hari ini!" Akhirnya ngobrol-ngobrolnya pun dilanjutkan di dapur sambil ngopi.  Sekalian sarapan BKP (Babi Karo Panggang)  yang sebelumnya dibeli dalam perjalanan pulang.

"Jadi begini ya, mungkin Yesus itu penginnya para pengikutNya itu tidak kemaruk.  Tidak serakah, sampai harus menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya!" Pak DjokoWi mencoba mengeluarkan pendapatnya.  "Bukan tidak boleh kaya ya, tetapi sepertinya  Yesus ingin agar setiap orang yang hendak mengikuti dia itu tidak kedonyan.  Tidak terikat harta duniawi.  Bebas dari segala keterikatan yang menghambat untuk bisa sampai kepadaNya."

"Begitu ya?  Terus balik lagi ke pertanyaan awal.  Siapa yang dimaksud dengan orang miskinnya?  Karena ada juga loh orang yang sebenarnya sengaja menjadikan dirinya miskin.  Mentalnya dibuat miskin.  Sengaja bermental miskin.  Dia sebenarnya bisa untuk tidak menjadi miskin dengan bekerja.  Tetapi dia lebih suka dibantu dan menerima sumbangan.  Lebih suka meminta-minta daripada bersusah payah.  Menurut mereka orang kaya wajib membantu orang miskin seperti mereka.  Padahal mereka saja yang tidak mau berusaha," aku nyerocos terus.

"Nah itulah sebabnya Yesus meminta kita untuk menjadi lebih bijak.  Kalau kebetulan berduit, tetap  harus tahu mana yang perlu dibantu dan mana yang tidak.  Kalau kebetulan tidak punya duit ya jangan hanya bisa ngemis-ngemis minta duit ke orang lain tanpa berupaya.  Tanpa bekerja.  Ingat ya, orang yang kaya pun mereka pastinya sudah menempuh perjuangan panjang untuk bisa sampai ke titik itu.  Tidak mungkin seseorang ujug-ujug jadi kaya begitu saja tanpa berusaha.  Kecuali dia dapat warisan bermilyar-milyar ya,"Pak DjokoWi nambahin lagi. 

Intinya dari percakapan pagi itu bisa kusimpulkan begini.  Tetaplah berusaha untuk mencari duit sebanyak-banyaknya tanpa harus punya ketergantungan atasnya.  Kalau terlalu ketergantungan maka kemungkinan untuk khilaf itu akan lebih besar.  Jadilah kaya tanpa serakah.  Carilah duit tanpa harus lupa kapan waktunya untuk ke gereja. Tetap luangkan waktu untuk berterima kasih atas setiap kesempatan yang ada.

Uang memang bukan segala-galanya.  Iya betul!  Itu kalau uangnya sedikit!  Kalau uangmu banyak, kamu akan bisa melakukan banyak hal.  Bisa membantumu jadi orang yang lebih murah hati kepada orang lain. Bisa membuatmu jadi lebih berempati akan penderitaan sesama di sekitar.  Bisa lebih mudah "memandang" Yesus dalam keseharian.  Pokoknya bisa lebih leluasa untuk melakukan kebaikan seperti yang Ia perintahkan.  Jadi, tetaplah berusaha untuk jadi kaya tanpa harus kedonyan! Tetap berusaha untuk hidup baik tanpa perlu disombongkan.  Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah!

#cintaakanrumahMumenghanguskanaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS