Ziarah Porta Sancta (Bagian 2)

30 Okt 2025

Jadi ziarah kali ini dimulai dengan foto-foto dulu di Harbour Front Centre bersama peserta yang lain dari berbagai paroki yang ada di Batam dan Bintan.  Nasib jadi orang 'semampai', mau foto paling depan pun tetap saja yang muncul mukanya hanya secuil.  Terima nasib sajalah.  Namanya juga produk kurang gizi dari jaman purba๐Ÿ˜‚

1.  Church of the Holy Spirit

Kalau tidak salah, di brosur disebutkan kalau kunjungan pertama itu seharusnya ke Blessed Sacrament Church.  Ternyata pindah haluan ke Church of the Holy Spirit.  Ya nggak papa sih.  Kita kan hanya mengikuti instruksi.  Yang penting tujuan ziarahnya terpenuhi, itu sudah cukuplah buat saya.  

Rencananya acara akan dimulai dengan mengadakan misa pembukaan di sini. Tetapi karena ada umat yang sedang menerimakan sakramen perkawinan di bangunan utama,  terpaksa misa diadakan di dalam kapel, yang ternyata dinginnya minta ampun.  AC-nya maut, Rek! Uademm pol!  Untung saya sempat mengambil jaket saat keluar bus.  Yang lain pada kedinginan sayanya malah bisa santai-sntai sambil nyanyi lagu-lagu misa dengan semangat๐Ÿ˜‚

Karena Romo pendamping tidak boleh memimpin misa, maka panitia minta tolong salah satu romo dari Novena Church untuk membantu memimpin misa.  Kalau nggak salah namanya Romo Sixtus dari Lembata.  Kalau dibilang dari Lembata itu sudah bisalah ya dikira-kira bagaimana bentukan romonya.  Nggak perlu dijelaskan lagi kayaknya.  Peace Romo๐Ÿ™๐Ÿ˜

Misa berjalan dengan khusuk karena diadakan dalam bahasa Indonesia.  Kalau dibawakan dalam bahasa Inggris takutnya khusuk kagak mumet iya. Kotbahnya pun singkat, padat dan jelas.  Intinya adalah bahwa setiap manusia punya kesempatan untuk bertobat, jadi pergunakanlah sebaik-baiknya selagi sempat.  

Sesudah misa, lanjut acara 'pertoiletan' dan foto-foto lagi.  Ada foto sendiri-sendiri, ada juga sesi foto bersama.  Pokoknya semua wajah yang tadinya bangun kepagian terlihat bahagia.  Saya yang sebelumnya menguap terus mulai di ferry sampai di bus juga mulai kehilangan aura kantuknya.  Semangat foto, semangat ke toilet.  Berusaha menikmati setiap acara yang disajikan oleh panitia dengan gembira.  

Semangat!!

 2.  Church of the Sacred Heart

Selesai dari Church of the Holy Spirit lanjut tujuan berikutnya, Church of the Sacred Heart.  Rupanya pas ada acara mantenan juga.  Tapi karena acaranya sudah selesai maka kami diberi izin untuk masuk dan berdoa di dalam gereja.  Semua masuk ke dalam gereja dengan tertib dan tenang karena ada beberapa doa dari buku panduan yang akan kami daraskan.  
 
Dipimpin oleh Romo Aurel, doa-doa berhasil dipanjatkan.  Meskipun waktunya sangat singkat karena gereja akan dipergunakan untuk kegiatan selanjutnya oleh beberapa umat lokal, tetapi tidak mengurangi kekhusukan dalam melantunkan segala wujud doa dan permohonan.  Semua terlihat tenang dan tertib.  Kalau pun ada yang ngonten pasti dilakukan secara sembunyi-sembunyi.  Soalnya nggak enak saja sama yang lain.  Masak Romo sibuk memimpin doa kita sibuk ngonten? 
 
Berdoa selesai lanjut foto-foto lagi.  Kali ini sesi foto sendiri-sendiri kayaknya.  Lha waktunya harus segera mengejar tujuan selanjutnya.  Jadi yang sempat foto ya lanjut foto dulu, yang nggak sempat foto ya lanjut masuk bus.  Pokoknya dibikin senang diri sendirilah biar nggak capek.  Biar pun cuman naik turun bus capek juga loh rasanya.  Maklum, yang ikut ziarah rata-rata sudah senior.  Jadi ya memang tidak bisa lincah-lincah lagi kayak jaman waktu masih mudalah ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
 
Baru juga dua gereja perut sudah bunyi-bunyi.  Untung masih ada snack sarapan pagi yang belum sempat kemakan.  Meskipun sudah diinfokan untuk tidak makan-makan di dalam bus, tetapi saya tetap makan dengan diam-diam karena lapar. Yang penting segala macam remah-remah tidak mengotori bus.  Wajib dijaga sendirilah biar tidak bikin masalah di negara orang.  Makan diam-diam, ngelap mulut diam-diam, buang sampah diam-diam.  Bersyukur juga dapat tempat duduk paling belakang.  Minimal bisa sembunyikan mulut yang sedang mengunyah supaya tidak ketahuan.  Intinya itu jaga kebersihan deh!
 
Kali ini ceritanya tentang dua gereja dulu ya.  Nanti sambungannya lihat saja di Bagian 3.  Boyok saya sudah pegel-pegel jadi nggak bisa langsung dituliskan sekaligus.  Biar nggak terlalu panjang juga ceritanya, ye kan?!  ๐Ÿ˜‡
 
(Bersambung)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS