Selesai memanjakan perut, panitia memberi waktu untuk istirahat sebentar. Ada yang duduk-duduk saja di Pujasera seperti kami. Ada yang lanjut belanja-belanja di Bugis pusat oleh-oleh murah. Agak bingung juga aku. Padahal waktu yang dikasih cuman 45 menit tapi masih sempat juga nenteng belanjaan sekarung. Namanya juga mamak-mamak. Asal ada kesempatan hajar...! ๐
Seperti biasa aku cari toilet dulu. Biar konsen nanti doa-doanya. Balik dari toilet sempat tertegun ketika melewati suatu sudut doa dengan patung keluarga kudus di dalamnya. Mau foto-foto sudah tidak sempat lagi karena doa rosario Kerahiman Ilahi di dalam gereja sudah dimulai. Selesai doa rosario ada satu sesi untuk berdoa secara pribadi di depan patung Yesus Sang Kerahiman Ilahi. Sesudah itu dilanjutkan dengan foto bersama lagi.
Menurutku ini adalah gereja dengan salib Yesus paling keren yang pernah kulihat. Dugaanku arsiteknya pasti adalah orang dengan pengalaman spriritual tinggi sehingga bisa membuat salib Yesus sekeren itu. Memandangnya saja aku pengin menangis. Salib, mahkota duri, dan Yesus yang merentangkan tangan seperti menyambut pulangnya anak yang hilang. Sebanyak apapun dosamu, Tuhan selalu mengulurkan tangan, siapa memeluk dan memberikan pengampunan.
Sayangnya ini acara bersama ya. Jadi tidak bisalah kalau musti nangis-nangis kek orang baru putus dari pacar.
5. Cathedral of the Good Shepherd
Acara puncak dari ziarah adalah di gereja Katedral Gembala Baik. Di situlah inti dari Porta Sancta kami. Selesai mendaraskan doa-doa di luar gereja, kami masuk satu persatu ke dalam gereja dalam suasana hening sambil menyentuh pintu masuk gereja. Lanjut lagi dengan doa dan foto bersama di dalam gereja.
Selesai adorasi adalah acara bebas. Foto-foto dong! Baru sadar bahwa Katedral Gembala Baik terletak sangat dekat dengan Merlion Park, tempat singa muntah. Kenapa dari kemarin-kemarin tidak kepikiran untuk mampir ya? Padahal dekat banget. Mungkin aura untuk pelesiran lebih kuat daripada untuk berdoa makanya tidak nyangkut sedikit pun di pikiran untuk mampir.
Selesai acara di Katedral, maka selesai pula acara peziarahan kali ini. Lanjut dengan acara bebas sampai jadwal ferry balik ke Batam. Kami diberi waktu untuk keliling Vivo dan Harbourfront sepuasnya. Yang penting ingat saat pulang. Dah itu saja!
Aku, mbak Yudi dan Nadia tidak kepengin kemana-mana. Hanya pengin ngopi. Jadi sementara peserta yang lain mencari hiburan masing-masing, kami mencari tempat yang nyaman untuk ngopi. Bosan ngopi jalan sebentar keliling pertokoan. Bosan jalan lanjut duduk-duduk manis menikmati kegabutan menunggu saatnya pulang.
Secara pribadi, aku bersyukur bisa ikut acara seperti ini. Minimal adalah pemanasan untuk jiwa-jiwa ringkih sepertiku yang hampir mati karena kekeringan panajang. Berziarah mengenangkan perjalanan yang sering naik turun. Merenungkan bahwa jika tidak ada campur tangan Tuhan aku mungkin sudah lama mati.
Ya Yesus Sang Kerahiman Ilahi, ampunilah dosa-dosa kami. Amin.




















